PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dikenal dengan partai tanpa mahar. Untuk dapat diusung oleh partai Nasdem, ternyata calon kepala daerah harus memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh partai binaan Suryo Paloh tersebut. Setidaknya ada dua patokan utama bagi calon kepala daerah yang ingin mendapatkan dukungan dari Nasdem.
"Kami tegaskan sejak awal. Dalam mencari kandidat ada dua patokan yaitu hasil survei, yang dilihat dari elektabilitas dan popularitasnya. Sedangkan yang kedua adalah kader. Kalaupun bukan kader, ya bersedia dikaderkan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu, DPP Nasdem Wilayah Sumatera III, H Fauzi Amro, Kemarin 3 juni 2024.
Fauzi Amro menjelaskan lebih lanjut bahwa kedua faktor ini—elektabilitas dan popularitas—merupakan indikator penting yang menunjukkan seberapa besar peluang calon tersebut untuk memenangkan pemilihan. Elektabilitas menunjukkan daya tarik calon di mata pemilih, sementara popularitas mencerminkan seberapa dikenal calon tersebut oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, calon yang ingin diusung Nasdem harus memiliki rekam jejak yang kuat dan mampu menarik dukungan yang luas dari masyarakat.
Di sisi lain, lanjutnya, kesiapan dari masing-masing calon kandidat juga menjadi pertimbangan penting. "Kesiapan ini mencakup berbagai aspek, termasuk visi dan misi yang jelas, kemampuan memimpin, dan kesiapan mental serta fisik untuk menjalani proses politik yang tidak mudah," tambah Fauzi.
Lebih dari itu, Nasdem juga membuka peluang bagi calon non-kader, asalkan mereka bersedia mengikuti proses pengkaderan yang ditetapkan oleh partai. "Kalaupun bukan kader, ya bersedia dikaderkan," ujar Fauzi. Proses pengkaderan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap calon yang diusung oleh Nasdem memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh partai Nasdem.
Dengan demikian, Nasdem berusaha memastikan bahwa setiap calon yang diusungnya tidak hanya memiliki peluang besar untuk menang, tetapi juga sejalan dengan visi dan misi partai. Pendekatan ini, menurut Fauzi, merupakan salah satu cara Nasdem untuk menjaga integritas dan kredibilitas partai dalam kancah politik Indonesia.
Selain itu, pendekatan tanpa mahar ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya calon-calon kepala daerah yang berkualitas dan berintegritas, yang benar-benar siap untuk bekerja demi kepentingan masyarakat dan bukan sekadar mencari keuntungan pribadi. "Kami ingin memastikan bahwa kandidat yang diusung benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan," ujar Fauzi. (zar)