Ekonom: Indonesia Harus Tumbuh Berkelanjutan Capai Visi 2045

Rabu 22 May 2024 - 15:42 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Maulana Muhammad

JAKARTA, KORANRADAR.ID - Chief Economist DBS Bank, Taimur Baig, mengatakan bahwa perekonomian Indonesia harus tumbuh secara berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sehingga memerlukan perencanaan jangka panjang dan realisasi investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. 

"Pertumbuhan yang berkelanjutan, itu hal yang penting. Pertumbuhan tidak bisa diwujudkan hanya demi pertumbuhan. Itu harus berkelanjutan.

Jika tidak, hal ini akan menyebabkan distorsi dan kerentanan yang luas," kata Baig di sela acara "DBS Asian Insights Conference 2024" di Jakarta, Selasa. 21 Mei 2024. 

Dia mengingatkan, jika pertumbuhan ekonomi dipaksakan terjadi terlalu cepat di luar kapasitas yang dimiliki oleh suatu negara, maka hal tersebut akan menimbulkan distorsi makroekonomi yang luas. 

BACA JUGA:Triwulan I, Investasi Masuk Sumsel Rp14,14 Triliun

Permasalahan yang akan muncul mulai dari peningkatan impor dan pelebaran defisit transaksi berjalan yang signifikan, peningkatan inflasi, overheating di pasar aset, properti, gelembung ekuitas, dan sebagainya, yang pada gilirannya dapat menciptakan masalah stabilitas keuangan.

"Jika kita berpikir tentang krisis Asia pada tahun 90-an, kurang lebih itulah yang terjadi," ujar Baig.  Indonesia menargetkan ekonomi dapat tumbuh mencapai rata-rata 7 persen, bahkan 8 persen di tahun 2045.

Baig mengatakan bahwa upaya jangka panjang yang sangat besar dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut melalui pembangunan infrastruktur serta investasi pada sumber daya manusia guna menghasilkan angkatan kerja berkualitas. 

Komitmen bersama untuk mencapai angka pertumbuhan tersebut diperlukan tidak hanya dalam satu periode pemerintahan, melainkan hingga dekade-dekade ke depan.

BACA JUGA:Danamon Umumkan Pemenang Undian dan Grand Prize Hadiah Beruntun

Komitmen tersebut, kata Baig, harus dipegang oleh seluruh spektrum politik dan pelaku ekonomi.

Kemudian, berbagai kebijakan yang ramah investor dan kebijakan yang mendukung pendidikan berkualitas juga diperlukan untuk mencapai cita-cita Indonesia di tahun 2045. 

"Dengan kata lain, perlu ada fokus besar pada modal finansial, modal fisik, dan modal sumber daya manusia.

Ketiganya perlu dicermati secara bersamaan jika memang ingin mewujudkan masa depan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen," kata Baig. 

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Sejarah Panjang Energi Untuk Bangsa

Kategori :