PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Dalam rangka memperkuat komitmen sosial dan lingkungan di bulan Ramadan, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar serangkaian kegiatan bersama lima belas pesantren terpilih di seluruh Indonesia dari tanggal 26 hingga 28 Maret 2024. Program ini, bertajuk "Ramadan Bersih, Ramadan Suci", dirancang untuk menyatukan nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan lingkungan.
Pesantren, sebagai institusi pendidikan yang menggabungkan pembelajaran fisik dan spiritual, dipilih karena peranannya yang krusial dalam membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri. "Melalui 'Ramadan Bersih, Ramadan Suci', kami ingin mendorong para santri untuk menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka, memahami pentingnya dan mengadopsi nilai-nilai penting tentang kebersihan dan keberlanjutan lingkungan melalui pentingnya pengumpulan sampah yang bertanggung jawab" kata Lucia Karina, PACS Director di CCEP Indonesia.
Program ini mencakup workshop pengelolaan sampah untuk mengedukasi para santri tentang pentingnya pemilahan sampah dan pembentukan bank sampah, serta buka puasa bersama yang menghangatkan hati, memperkuat ikatan antara santri dan staf pesantren. Kegiatan ini sendiri melibatkan lima belas pondok pesantren yang tersebar mulai dari Medan, Padang, Lampung, Bandung, Magelang, hingga Pasuruan. Secara total, 4.950 santri turut serta dalam program pelatihan ini. Tidak hanya itu, pada kegiatan kali ini turut diserahterimakan sebanyak 23 tempat sampah, yang merupakan cerminan dari upaya bersama untuk mengedukasi dan mendorong praktik pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
BACA JUGA:Keren, PTBA Perusahaan Energi Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan
Program ini mendapatkan sambutan yang positif dari pesantren-pesantren yang terlibat. Salah satu peserta program, Pesantren Bustanul Yaqin, yang dipimpin DR. H. Zainal Tk Mudo, M.Ag menyambut baik kegiatan pelatihan pengelolaan sampah kali ini. Menurutnya, salah satu persoalan yang terkadang luput dari perhatian di lingkungan pesantren adalah pengelolaan sampah. Oleh karena itu, dirinya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan.
“Saya pribadi berharap kegiatan seperti pelatihan pengelolaan sampah ini bisa dilakukan secara berkelanjutan guna mewujudkan pengelolaan sampah yang ideal di lingkungan pesantren. Akan lebih baik jika pesantren bisa mengelola sampahnya secara mandiri,” ujar DR. H. Zainal Tk Mudo, M.Ag , Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Hadir dalam kesempatan ini dan turut berbagi inspirasi dalam workshop terkait penanganan sampah, Rektor Universitas Tamansiswa Padang Prof. Dr. Ir. Irfan Suliansyah, M.S., Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Sumatera Barat Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman, S.Sos, M.M, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Padang Pariaman Syafrion S.E., M.Si di damping NGO Yayasan Andalas Bumi Lestari sebagai mitra pendampingan dalam kegiatan ini.
Workshop pengelolaan sampah sejalan dengan fokus CCEP Indonesia terkait rencana aksi keberlanjutan yang tertuang dalam komitmen global ”This is Forward”. Sebagai perusahaan pembotolan dan distribusi minuman kemasan, CCEP Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan praktik ekonomi sirkular. Ada beberapa komponen utama dalam strategi ekonomi sirkular perusahaan, termasuk mencapai 100% kemasan yang dapat didaur ulang dan meningkatkan penggunaan plastik daur ulang menjadi 50% pada tahun 2025, serta mengeliminasi penggunaan plastik murni berbasis minyak dalam kemasan botol dan mendaur ulang setiap botol atau kaleng produk yang dijual pada tahun 2030.
Di samping itu, pada tanggal 26 Maret, CCEP Indonesia juga turut menggelar buka puasa bersama karyawan dan panti asuhan di 11 area operasional di seluruh Indonesia, menunjukkan komitmen mereka terhadap kebersamaan dan dukungan komunitas di bulan Ramadan yang penuh berkah.