Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma
Para pembaca sekalian, di antara sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terdapat teladan luar biasa mengenai pentingnya menjaga kehalalan makanan. Beliau adalah Abu Dujanah Simak bin Kharasha, seorang yang dikenal dengan kezuhudan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Abu Dujanah termasuk golongan fakir miskin. Beliau dan keluarganya hidup dalam kesederhanaan. Namun, di balik keterbatasan itu, beliau memiliki keteguhan luar biasa dalam menjaga kehalalan makanan.
Suatu hari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat Abu Dujanah terburu-buru pulang usai shalat Subuh. Beliau kemudian memanggilnya dan menanyakan alasannya. Dengan bercucuran air mata Abu Dujanah menjawab, "Ya Rasulullah, anak-anak saya sedang kelaparan, pohon kurma tentangga saya menjulur ke halaman rumah saya, jika buahnya sudah masak maka akan berjatuhan di halaman rumah saya, saya takut ketika saya terlambat pulang maka anak-anak saya akan memakan kurma-kurma tersebut. Pernah suatu pagi saya terlambat pulang, sesampainya di rumah, saya mendapati anak-anak saya sedang memakan kurma tersebut dengan senyuman yang bahagia. Melihat hal itu, saya langsung memasukkan tangan saya ke mulutnya untuk mengeluarkan kurma tersebut. Demi Allah ya Rasulullah, Aku takut kurma-kurma tersebut akan menjauhkan kami dari Rahmat Allah”
Para hadirin yang dimuliakan Allah SWT, tindakan Abu Dujanah ini tentu membuat kita bertanya-tanya. Mengapa beliau sampai rela mengeluarkan kurma dari mulut anak-anaknya sendiri? Kisah ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Bahwa ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala tidak hanya ditunjukkan dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam hal makanan dan minuman yang kita konsumsi. Abu Dujanah rela menahan lapar dirinya dan anak-anaknya demi menjaga agar tidak ada yang haram masuk ke dalam perut mereka.
Para pembaca sekalian, dengan menjaga kehalalan makanan, kita sejatinya sedang berusaha mencari keberkahan dalam hidup. Makanan yang halal akan menjadi sumber
kekuatan untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Sebaliknya, makanan yang haram dikhawatirkan akan menghalangi doa kita dan membawa keburukan.
Mari kita renungkan kembali makanan dan minuman yang selama ini kita konsumsi. Apakah kita sudah benar-benar yakin kehalalannya? Semoga kisah Abu Dujanah dapat menginspirasi kita untuk senantiasa teliti dan berhati-hati dalam memilih makanan. Dengan demikian, semoga Allah Subhanahu wa ta'ala meridhoi rezeki kita dan memberikan keberkahan dalam hidup kita di dunia dan akhirat. (zar)