Prabowo Sebut Konflik Gaza Semata-Mata Perang Rebutan Tanah

Minggu 04 Feb 2024 - 21:06 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Swan

Jubir AMIN: Yang Terjadi di Gaza adalah Pendudukan dan Genosida

JAKARTA, KORANRADAR.ID – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan pendapatnya terkait konflik di Jalur Gaza antara Palestina dan Israel, yang disebutnya sebagai perang  perebutan tanah semata.

Menurutnya, konflik yang telah merenggut sekitar 27.000 jiwa, setengahnya anak-anak dan perempuan, adalah sebagai perang dua bangsa dalam memperebutkan tanah.

"Sekarang kita lihat perang di Gaza. What is it about? Is it about a Jewish state or this or that? It is about land! (Perang tentang apa ini? Apakah ini tentang sebuah negara Yahudi atau yang lainnya? Ini perang tentang tanah!)” kata Prabowo dalam forum bersama pengusaha dan investor yang digelar PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk di Jakarta, Rabu 21 Januari 2024 lalu.

Terkait perang yang pada intinya hanya memperebutkan tanah atau sumber daya semata, Prabowo kemudian mengaitkannya dengan pemikiran ekonomi yang dikutipnya dari tokoh ekonomi klasik David Ricardo dan ekonomi modern Adam Smith terkait kekayaan sejati adalah tanah.

“Suatu kawasan bumi diperebutkan oleh dua bangsa yang berbeda. Dan kalau kita buka sejarah pemikiran ekonomi, kita belajar Adam Smith, (David) Ricardo, itu salah satu fundamental di situ ajarannya adalah the only real wealth is land (satu-satunya kekayaan yang nyata adalah tanah),” ujar dia.

Menurut Prabowo, Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas bisa menyimpan sumber daya luar biasa. Ia menyatakan bakal mempertahankan sumber daya Indonesia di tengah ketidakpastian global dengan pendekatan politik bebas aktif. Ia juga mengaku sudah tidak sabar menunggu hari-H pilpres pada 14 Februari 2024 dan segera bekerja jika menang terpilih jadi presiden.

"Yang ingin saya cerita adalah our future is great (masa depan kita cemerlang). Boleh mereka (bangsa lain) perang, kita jangan perang,” pungkasnya.

Juru bicara pasangan capres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Surya Tjandra menanggapi pernyataan Prabowo itu sebagai sesuatu yang agak membingungkan. 

Surya Tjandra, Juru bicara pasangan capres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Menurutnya, klaim Prabowo bahwa konflik itu hanya sebagai perang dua bangsa memperebutkan tanah semata, tidak sesuai komitmen dan konsistensi Indonesia yang secara tegas selalu mendukung kemerdekaan Negara Palestina, bahkan sejak NKRI belum terbentuk.

“Yang saya tahu dan baca dari sejarah, dukungan kita terhadap kemerdekaan Palestina muncul bahkan sebelum kemerdekaan NKRI. Pada era 1930-an, dukungan itu sudah ada dari para pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sebagai bentuk solidaritas antar-negara yang sama-sama mengalami penjajahan dari negara-negara Eropa. Dan terus konsisten berlanjut di era pasca-kemerdekaan NKRI di bawah Presiden Soekarno hingga saat ini. Makanya aneh dan membingungkan bagi saya, kenapa Pak Prabowo menyebutnya sebagai rebutan tanah semata, bukan pendudukan, pengusiran atau agresi militer bahkan genosida terhadap puluhan ribu warga sipil Palestina,” kata Surya dalam keterangannya, Jumat 2 Februari 2024.

Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini juga menyayangkan pemilihan kata Prabowo yang cenderung selalu menyebutkan Gaza, bukan Palestina. Karena menurutnya, Gaza sudah jelas adalah wilayah kedaulatan dari Negara Palestina, sebagaimana yang diputuskan oleh Resolusi 181 pada tahun 1947 oleh pemerintahan Inggris yang menguasai kawasan Palestina saat itu. Resolusi itu, sambung Surya, pada akhirnya menyebabkan Perang Arab-Israel atau Peristiwa Nakba pada 1948, yang lantas menjadi tragedi pembantaian etnis dan pengusiran paksa lebih dari setengah populasi rakyat Palestina dari tanahnya sendiri.

“Jadi, ya jika memang menghargai para tokoh pendiri bangsa dan sikap resmi Pemerintah Indonesia yang tegas menghendaki penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, harus tegas pula Pak Prabowo menyatakan sikap bahwa yang terjadi di Jalur Gaza adalah pendudukan, pengusiran dengan agresi militer yang menyebabkan genosida pada lebih dari 27 ribu warga Palestina yang sebagian besar adalah warga sipil anak-anak dan perempuan," tegas Surya.

Kategori :