SUMSEL, KORANRADAR.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan kinerja ekonomi dan digitalisasi terbaik di Indonesia. Hal ini tercermin dalam Rapat Koordinasi, Capacity Building, dan High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi dan Transformasi Digital Daerah yang digelar di Hotel Aryaduta, Selasa 2 Desember 2025.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam mengkonsolidasikan kekuatan seluruh pihak menghadapi tantangan ekonomi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Kegiatan strategis ini merupakan upaya komprehensif Pemprov Sumsel untuk memitigasi potensi kenaikan inflasi sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, OJK, hingga sektor usaha menjadi titik tekan utama dalam rapat tersebut. Acara dibuka oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, dan turut dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Bambang Pramono, serta perwakilan 17 kabupaten/kota. Hadirnya para kepala daerah memperlihatkan komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang stabil di Sumsel. BACA JUGA:Palembang Terbaik! Terima Apresiasi Kemendagri Kategori Kemiskinan Terendah BACA JUGA:Sumsel Kejar 3 Besar Penyangga Pangan , Herman Deru Tanam Perdana di Muba Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru mengapresiasi sinergi yang terbangun kuat antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan nasional. Menurutnya, kolaborasi yang terjalin menjadi alasan kuat mengapa Sumsel mampu mencapai berbagai prestasi tingkat nasional. “Capaian ini merupakan buah dari kerja panjang dan konsisten. Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) serta digitalisasi daerah menjadi fondasi keberhasilan kita,” ujar Herman Deru. Ia menegaskan bahwa pertemuan HLM bukan sekadar agenda rutin, tetapi forum evaluasi berbasis data untuk merumuskan langkah strategis. Gubernur juga mengingatkan agar seluruh daerah tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang dapat menghambat distribusi logistik. Hal tersebut berpotensi mengganggu stabilitas suplai pangan yang menjadi faktor utama pengendalian inflasi. Menurutnya, salah satu kunci stabilitas adalah kemandirian pangan yang sedang digencarkan melalui GSMP. “Sebagai pengendali inflasi terbaik, kita harus memastikan suplai tetap aman. Kemandirian pangan adalah jawabannya,” jelasnya. Pada aspek digitalisasi, Herman Deru menyoroti kerja keras Pemprov Sumsel menghilangkan area zero blank spot sejak lima tahun terakhir. Salah satu upaya kreatif yaitu melibatkan siswa-siswa SMK dalam pembuatan signal power booster lokal. “Upaya ini dinilai sebagai terobosan yang berdampak signifikan. Sumsel kembali mendapatkan predikat terbaik dalam perluasan digitalisasi daerah,” ujar Gubernur. Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Bambang Pramono, memaparkan perkembangan terkini ekonomi Sumsel serta komoditas pangan yang harus diwaspadai seperti beras, daging ayam, telur ayam, cabai, dan tarif barang yang diatur pemerintah. Kegiatan ditutup dengan konferensi pers yang mengumumkan bahwa Sumsel sukses meraih lima penghargaan bergengsi nasional sekaligus. Penghargaan tersebut meliputi TPID terbaik, TP2DD terbaik, TPAKD terbaik, hingga penghargaan People of The Year 2025 untuk Gubernur Herman Deru. Prestasi tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan Pemprov Sumsel dalam menjaga stabilitas harga, memperluas digitalisasi, serta memperkuat sektor pangan melalui pemberdayaan petani lokal. ”Alhamdulillah, Sumsel mendapat Award Juara dua kategori sekaligus yang cukup bergengsi, TPID Pemerintah sekaligus Digitalisasi Daerah. Ini luar biasa,” ujar Bambang Pramono dalam keterangannya. Capaian ini menjadi motivasi kuat bagi Sumsel, terutama dalam menghadapi tantangan inflasi ke depan, termasuk persiapan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), yaitu Natal dan Tahun Baru (Nataru). (swa)
Kategori :