SEKAYU, KORANRADAR.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memperkuat komitmennya untuk mencapai target tiga besar penyangga pangan nasional. Komitmen ini ditandai dengan pelaksanaan Tanam Perdana Sawah Rakyat yang dipimpin oleh Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru di Desa Lumpatan 2, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Minggu (30/11/2025).
Kegiatan ini merupakan momentum strategis dalam percepatan Program Swasembada Pangan Nasional dan implementasi Proyek Strategis Nasional (PSN) ke-7 Presiden Prabowo Subianto dalam program Food Estate. Gubernur Herman Deru menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi cepat antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Muba, serta jajaran TNI, termasuk Korem 044/Gapo dan Pangdam II/Sriwijaya. “Kerja cepat yang ditunjukkan jajaran TNI memberikan energi positif bagi percepatan pembangunan sektor pertanian di Sumsel,” ujar Herman Deru. Dalam kegiatan tanam perdana ini, proses budidaya padi dilakukan secara modern dan efisien dengan memanfaatkan drone pertanian sebagai alat penebar benih. Teknologi ini menjadi bagian penting dari strategi percepatan produksi di lahan cetak sawah yang baru dibuka. BACA JUGA:Herman Deru Dorong Penguatan Rumah Tahfiz di Seluruh Desa BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Ajak Semua Pihak Bangun Kesadaran Kolektif Kurangi Polusi Plastik BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Dorong PGRI Fokus pada Inovasi Pendidikan Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa Sumsel memiliki potensi besar dan telah teruji sebagai wilayah swasembada selama empat dekade terakhir. “Sumsel harus masuk tiga besar penyangga pangan nasional. Data Presiden menunjukkan Sumsel punya semangat dan potensi luar biasa sehingga tidak diragukan untuk menjadi daerah lumbung pangan,” tegasnya. Ia juga menyoroti aset strategis berupa lahan rawa, di mana Indonesia memiliki 32,37 juta hektare, dan sekitar 11,17 juta hektare di antaranya berada di Pulau Sumatera. Lahan rawa dinilai dapat tetap berproduksi optimal saat musim kemarau, ketika lahan irigasi dan tadah hujan terganggu. Untuk menjamin keberlanjutan produksi, Pemerintah Provinsi berencana memperkuat regulasi perlindungan lahan dari Peraturan Gubernur menjadi Peraturan Daerah (Perda). Aturan ini bertujuan agar lahan pangan tetap terjaga dan tidak dialihfungsikan. Selain itu, Gubernur kembali menyinggung percepatan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang dinilai penting sebagai gerbang ekspor komoditas pertanian. “Pembangunan pertanian tidak boleh berbenturan dengan kelestarian lingkungan. Seluruh proses cetak sawah harus memperhatikan sirkulasi air, keseimbangan ekosistem, dan kondisi tanaman sekitar,” pesan Gubernur. Kepala Dinas Pertanian (atau pihak terkait) melaporkan bahwa dari total 3.000 hektare lahan di Muba, sebanyak 2.000 hektare siap ditanami, sementara 1.000 hektare lainnya menunggu pemulihan pasca banjir. Varietas Unggul: Menggunakan varietas Inpari 32, jenis padi unggul tahan penyakit. Target Panen: Dalam 120 hari ke depan, ditargetkan panen perdana dengan estimasi produksi mencapai 120 ton. Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis menyampaikan harapannya agar masyarakat turut menjaga dan merawat sawah cetak baru demi keberlanjutan program ini. Menutup kegiatan, Bupati Muba Muhammad Toha Tohet menambahkan bahwa Muba mengelola total 6.100 hektare lahan program cetak sawah. “Tabur benih hari ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah awal menuju kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan petani,” tutup Bupati Muba. (swa)
Kategori :