JAKARTA, KORANRADAR.ID - Perusahaan BUMN sektor konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi dipercaya sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina dengan nilai sebesar 6,8 juta dolar AS atau sekitar Rp3,16 triliun.
Proyek itu merupakan bagian dari North-South Commuter Railway (NSCR), yaitu jalur kereta sepanjang 147 kilometer yang menjadi tulang punggung mobilitas nasional Filipina, yang mana PTPP akan membangun struktur rel layang sepanjang 1,2 kilometer dan satu stasiun empat lantai di kawasan Blumentritt, Metro Manila.
“Kepercayaan ini menunjukkan bahwa PTPP tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga dipercaya oleh pemilik proyek luar negeri. Kami membawa standar rekayasa, manajemen risiko, dan konstruksi hijau khas Indonesia ke level global,” ujar Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo sebagaimana keterbukaan informasi di BEI, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Seiring kehadiran di proyek NSCR yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Cooperation Agency (JICA), Joko mengatakan menjadi bukti kemampuan PTPP memenuhi standar seleksi internasional yang sangat ketat, mulai dari aspek teknis, finansial, hingga tata kelola (governance).
“Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa brand PTPP kini diakui sejajar dengan kontraktor global terkemuka di Asia,”ujar Joko.
Selain membawa reputasi Indonesia, menurut dia, keikutsertaan perseroan di proyek itu juga akan memperkuat portofolio internasional perusahaan, meningkatkan kepercayaan investor, serta membuka peluang ekspansi proyek luar negeri di masa mendatang, sejalan dengan strategi Go Global 2025-2030.
Dalam melaksanakan proyek di jantung Metro Manila yang padat, ia menjelaskan PTPP menerapkan pendekatan smart engineering dan digital construction, di antaranya Monoline Design yaitu efisiensi fondasi untuk meminimalkan pembebasan lahan, dan Giant Plumb Bob yaitu teknologi presisi tinggi untuk ketegakan bore pile.
Kemudian, ACC Document Routing (Autodesk Construction Cloud) yaitu sistem digital yang mempercepat verifikasi dokumen lintas tim.
Selain itu, perseroan juga menerapkan prinsip green infrastructure, yang diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon hingga 60.000 ton per tahun, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (sustainability commitment) di kawasan Asia Tenggara.
Seiring semakin banyaknya proyek internasional yang digarap, Joko menjelaskan perseroan memperkuat diversifikasi pendapatan, eksposur global, serta meningkatkan kepercayaan pasar terhadap fundamental bisnis perusahaan.
Ia mengatakan proyek Malolos–Clark Railway menjadi bukti nyata bahwa PTPP, diantaranya memiliki kapasitas finansial dan teknis diakui lembaga internasional, dipercaya oleh pemerintah asing dan lembaga multilateral, serta secara strategis berperan membawa nama Indonesia dalam industri konstruksi global.
“Ini bukan sekadar proyek rel, tapi momentum kebangkitan konstruksi Indonesia di kancah global. PTPP siap memperluas jejak, meningkatkan nilai perusahaan, dan memperkuat kepercayaan investor,” ujar Joko. (ant)