JAKARTA, KORANRADAR.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 107,21 poin atau 1,57 persen ke posisi 6.741,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,88 poin atau 1,41 persen ke posisi 899,01.
“Bursa Asia kompak melemah menyusul pelemahan di Wall Street pada perdagangan Jumat kemarin, setelah risiko konflik antara Israel dan Hamas semakin meluas, serta masih adanya ancaman meningkatnya tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) dalam jangka waktu lebih lama,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, pekan ini para investor menantikan rilis data indeks Purchasing Managers' Index (PMI) China, The Fed chair powell speech, serta keputusan tingkat suku bunga acuan di Eropa dan Kanada.
Dari dalam negeri, pelaku pasar nampaknya wait and see terhadap ketidakpastian politik dalam negeri, dimana pasar masih menantikan langkah-langkah yang akan digaungkan oleh para calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres). Pasar menantikan kejutan saat masa pendaftaran capres dan cawapres hingga 25 Oktober 2023 nanti.
Dari pasar komoditas, harga minyak dan emas mulai merosot karena Israel menunda serangan daratnya ke Gaza di tengah upaya menjamin pembebasan lebih banyak sandera, dan juga beberapa bantuan mulai berdatangan melalui perbatasan Mesir dan Gaza.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor teknologi sebesar 0,59 persen.
Sedangkan, sepuluh sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang turun minus 3,10 persen, diikuti sektor energi dan sektor transportasi & logistik yang turun masing- masing minus 2,60 persen dan 2,47 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NPGF, PAMG, STRK, PMMP dan MSKY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MARI, MPXL, BABY, MINA dan DEWI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.366.876 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,50 miliar lembar saham senilai Rp8,74 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 430 saham menurun, dan 175 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 259,80 poin atau 0,83 persen ke 30.999,60, indeks Shanghai melemah 43,77 poin atau 1,47 persen ke 2.939,29, dan indeks Strait Times melemah 23,33 poin atau 0,76 persen ke 3.053,36.
Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut. (ant)