BANYUASIN, KORANRADAR.ID - Dalam rangka mewujudkan Program Pemerintah Ketahanan Pangan Nasional, panen raya jagung digelar di Desa Air Solok Batu, Kecamatan Air Salek bersama Bupati Banyuasin H Askolani, kemarin.
Dalam sambutannya, Askolani memaparkan bahwa Kabupaten Banyuasin saat ini menjadi target nasional Presiden Prabowo Subianto untuk ketahanan pangan nasional, oleh sebab itu, saat ini terus digecarkan oleh pemerintah pusat dan tentu didukung pemerintah daerah peningkatan produksi pangan.
“Dalam kesempatan ini, saya sangat meminta kepada semua petani untuk tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian, karena inilah akar pengoptimalan hasil produksi pangan kita di Banyuasin,” harapnya.
“Bupati Banyuasin juga menjelaskan bahwa 512 hektar menghasilkan 9 juta ton jagung, ini diluar target kita, untuk itu kami optimis Banyuasin mampu jadi lumbung pangan nomor 1 di Banyuasin. Saya bersama ibu Netta terus akan memberikan dukungan kepada petani agar semangat mengolah lahan sampai panen, insha Allah akan kita bantu permasalahan yang ada dalam peningkatan produksi,” tutupnya.
Hal yang sama disampaikan oleh anggota DPRD Banyuasin, Arisa Lahari kepada seluruh masyarakat terkhusus petani untuk tidak melakukan alih fungsi lahan. “Kami terus menghimbau untuk tidak mengalih fungsikan lahan apalagi saat ini harga gabah sudah stabil dan terjaga,” katanya.
Sementara itu, Kepala BRNP Pasca Panen Kementerian Pertanian Zainal Abidin, menjelaskan bahwa produksi jagung akan diambil bulog dengan harga yang sama dengan gabah. Untuk itu, beliau mengajak semua petani juga semangat untuk terus meningkatkan produksi jagung.
Selain itu juga, penggunaan alsintan harus dimaksimalkan di seluruh lahan pertanian Banyuasin agar hasil produksi dapat merata di wilayah Kabupaten Banyuasin. “Saya yakin kalau pangan kita aman maka amanlah negara kita,” tutupnya. (tri)