KORAN RADAR. ID- Transaksi jual beli properti semakin canggih dengan adanya pembayarannya menggunakan mata uang kripto. Sejumlah pengembang pun ikut menerapkan metode pembayaran dengan kripto.
Dilansir dari crypto.news, pengembang properti yang tercatat dalam Bursa Efek Tokyo, Open House Group mengumumkan menerima pembayaran dengan kripto. Open House telah menambahkan pembayaran mata uang kripto sebagai opsi pembayaran sejak Januari tahun ini.
"Ekspansi ini memastikan klien global kami memiliki fleksibilitas lebih besar dalam proses investasi mereka, tergantung pada kepatuhan terhadap peraturan negara mereka," tulis Open House dikutip dari crypto.news.
Pihaknya ingin memperluas penawaran dengan menyertakan tiga mata uang kripto lagi, yakni XRP, Solana, dan Dogecoin.
Ketiga mata uang kripto itu bergabung dengan Bitcoin dan Ethereum sebagai opsi pembayaran yang diterima untuk layanan dan produk Open House Group.
BACA JUGA:Investor Lama Bisa Jual Bitcoin Tanpa Terkena Pajak Progresif, Ini Caranya
Perusahaan real estat ini menawarkan layanan dan produk mulai dari akuisisi properti hingga desain, konstruksi dan penjualan hingga manajemen.
Dengan dunia semakin banyak mengadopsi penggunaan kripto, Open House mengatakan permintaan terhadap transaksi kripto sangat besar.
Perusahaan ini melihat kripto sebagai pilar untuk pertumbuhan masa depan.
Open House termasuk dari pengembang top Jepang. Perusahaan ini menghasilkan penjualan tahunan lebih dari 1 triliun Yen atau sekitar Rp 110,4 triliun (kurs Rp 110).
BACA JUGA:Faucet Kripto: Cara Mendapatkan Aset Digital Gratis dari Testnet
Meskipun baru mulai menerima Bitcoin dan Ethereum pada Januari 2025, perusahaan ini telah memperjuangkan integrasi kripto dan blockchain selama beberapa tahun terakhir.
Perusahaan tersebut sudah mulai mengeksplorasi potensi penerapan kripto dan teknologi blockchain sejak 2022. Open House terlibat dalam industri ini sebagai sponsor terhadap inisiatif penelitian di Lightning Network Bitcoin.Yokiko Nishimura yang memimpin inisiatif kripto perusahaan telah membantu menghadirkan solusi kripto ke lembaga keuangan lokal dan bursa kripto sejak tahun 2015.
Di samping itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba awal tahun ini mempertimbangkan masalah adopsi kripto. Ia menekankan bahwa aset digital dan web3 penting bagi pembangunan dan inovasi negara tersebut.