Tapi, bukan berarti ia akan meninggalkan bakat-bakat lokal yang lahir dan besar dari rahim pembinaan ibu pertiwi. Dalam misi membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Kluivert mengatakan pemain lokal adalah “jantungnya” timnas.
Pemain lokal yang ia tahu dan suka adalah Marselino Ferdinan. Pemain berusia 20 tahun itu menjadi bintang Garuda ketika menaklukkan Arab Saudi di Jakarta dengan skor 2-0. Marselino memborong dua gol tersebut yang tercipta dengan cara yang cantik.
Pada Sabtu (11/1), mantan pemain Persebaya Surabaya itu baru saja mencatatkan debutnya bersama Oxford United ketika tampil sebagai pemain pengganti menit ke-89 melawan Exeter City pada putaran ketiga Piala FA. Meski berakhir dengan kekalahan 1-3, debut Marselino di Oxford setidaknya menandai permulaan karier positifnya di Inggris.
Dalam beberapa pekan ke depan, Kluivert berencana akan menonton pertandingan Liga 1 Indonesia guna memantau langsung pemain lokal. Ia berharap akan menemukan pemain-pemain lokal bertalenta lainnya, seperti ia menyukai Marselino.
Makan malam bersama Rizky Ridho, Witan Sulaeman, dan Muhammad Ferarri dari Persija Jakarta, serta Ricky Kambuaya dan Witan Sulaeman dari Dewa United pada Minggu (12/1) setelah dirinya resmi dikenalkan ke publik, adalah permulaan mengenal deretan pemain lokal.
Niat positif ini kemudian berlanjut pada Selasa (14/1) saat dirinya dari Ketum PSSI Erick Thohir menggelar pertemuan dengan para pemilik klub-klub di Liga 1 Indonesia guna memupuk hubungan baik antara klub dan timnas, serta menunjukkan keseriusannya dalam memperhatikan talenta sepakbola lokal.
Dalam pertemuan itu, Kluivert mengatakan bahwa antara klub dan timnas hubungannya adalah simbiosis mutualisme, saling membutuhkan dan menguntungkan satu sama lain.
”Saya membutuhkan semua orang yang berada di sini (pemilik klub). Saya membutuhkan kalian, kalian pun membutuhkan saya. Kami harus berkolaborasi untuk mencapai target kami (lolos Piala Dunia 2026),” kata Kluivert dalam keterangan resminya, Rabu (15/1).
Untuk memenangkan hati fans Indonesia, cara yang dilakukannya adalah dengan bermain atraktif dan juga memberikan kemenangan. Dengan filosofi sepakbola menyerang dengan formasi kesukaannya 4-3-3, Kluivert yakin bisa memenangkan cinta dari suporter yang terlanjur sayang-sayangnya kepada Shin, karena berhasil membawa Garuda mengejar mimpi besar yang sebelumnya terasa tak mungkin digapai.
Bulan Maret menjadi kesempatan Kluivert mendapatkan cinta tersebut. Dan cinta itu akan mekar sempurna apabila ia mengantar Indonesia ke pesta sepakbola terakbar dunia. (ant)