PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Pelaksanaan donor darah yang digelar pada Sabtu (7/12) di Yap Ballroom Palembang diikuti ribuan warga dan pengurus dari berbagai paguyuban dan organisasi Tionghoa di Sumsel. Bukan hanya itu saja,dengan target 500-600 kantong darah pada event tersebut, setidaknya hingga pukul 09.30 wib, sekitar 700-800 orang yang terdaftar mau berdonor tersebut.
"Target awal kita yang ikut berdonor hanya 500 orang, namun melihat pendaftaran saja di pukul 09.30 wib sudah menembus angka 800. Tentunya target tersebut bisa tercapai. Apalagi kegiatan donor darah ini kita gelar hingga pukul 12.00 wib. Karena memang, ini (sosialisasi) donor darah dilakukan oleh panitia secara masif. Baik di media sosial (medsos) hingga WhatsApp grup," ungkap Ketua Panitia Donor Darah Paguyuban Tionghoa se- Sumsel, Johan yang dibincangi di sela-sela kegiatan, Sabtu (7/12).
Tidak hanya itu, dengan jumlah pendonor di atas 800 orang mendaftar, tentunya ini juga butuh petugas yang tidak sedikit. Bahkan di sisi lain, untuk tenaga medis dan juga kasur atau bed yang digunakan oleh pendonor ini disiapkan puluhan. Selain untuk percepat di dalam pelaksanaan donor darah, supaya ini bisa lebih banyak yang terlayani. Dengan kata lain, semakin banyak petugas medis di event, semakin banyak warga melakukan donor darah.
" Tidak main-main, petugas medis juga kita standbykan. Selain yang bertugas proses donor darah, kita juga petugas untuk bantu proses pengecekan kesehatan serta darah dari para pemohon. Sehingga nantinya para pendonor yang berdonor ini kesehatannya sudah diperiksa, sehingga darahnya sendiri benar-benar sehat," ulasnya.
Namun demikian, dikatakan Johan, selama ini memang berdasarkan hasil penelitian di berbagai universitas, bahwasanya golongan darah terbanyak dari manusia termasuk di Indonesia sekitar 80 persennya yakni dari golongan darah O dan A. Sedangkan yang paling sedikit dan sulit mendapatkannya di golongan darah AB. Oleh karena itu, dirinya sangat berharap agar pendonor dari residu darah AB bisa lebih banyak. Pasalnya untuk darah AB ini kebutuhannya terus meningkat tersebut.
" Selama ini pendonor terbanyak masih dari golongan darah O dan A, sedangkan paling sedikit golongan dari AB. Untuk itu, melalui kegiatan donor darah seperti ini, setidaknya akan makin banyak pendonor dari golongan darah AB. Setidaknya bisa penuhi stok dan kebutuhan darah," terangnya.
Yang juga tidak kalah penting lagi, selama ini para pendonor yang terdata di Kantor PMI didominasi para usia dewasa dan juga lanjut usia. Oleh karena itu, dirinya ke depan berharap agar lebih banyak generasi muda yang berdonor terutama yang berusia mulai 18 tahun atau dari mahasiswa atau remaja tersebut.
" Terus kita dorong dan mengajak kalangan anak muda untuk berpartisipasi dan ikutan berdonor. Karena semua yang kita lakukan ini untuk kepentingan sesama terutama lagi yang membutuhkan darah. Denah. Begitu di masa mendatang, mereka inilah yang akan menjadi pendonor aktif. Sosialisasi donor ini akan terus kita lakukan terutama pelajar SMA dan mahasiswa khususnya yang telah berusia 18 tahun ke atas," tegasnya.
Ketua PSMTI Sumsel, Joni Kesuma ketika dibincangi memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan donor darah tersebut. Terlebih lagi, kegiatan kali ini mendapatkan respon positif dari semua perkumpulan sekaligus juga paguyuban dan marga yang berada di Sumsel. Namun memang, untuk responnya sendiri sangat baik, hal tersebut bisa dilihat dari pendonor yang terus berdatangan yang terutama para pendonor.
" Kita sangat mengapresiasi pelaksanaan donor darah ini. Setidaknya darah yang ada ini bisa sedikit membantu kebutuhan serta stok darah di PMI yang setiap hari pemohon darah terus meningkat. Oleh karena itu pula, darah dari para pendonor ini akan langsung disalurkan ke PMI. Sehingga nantinya PMI ini yang akan menyalurkannya ke RS atau kebutuhan medis lainnya. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan juga mendapatkan respon positif dari segenap masyarakat dan anggota maupun pengurus Paguyuban dan perkumpulan yang ada di Sumsel,"jelasnya.
Sementara itu, tampak juga hadir diacara tersebut ketua Permabudhi Sumsel Izen SE SPd B, owner Universitas MDP Alexander Kurniawan, Pengusaha Wawi Susanto, tokoh umat buddha Sumsel Hindralii, Efendi dan Sukardi Pengurus paguyuban ANXI Sumsel, Ricard Mok dan Elina Pengurus Lions club Palembang kota, pengurus paguyuban INTI Sumsel, , pengurus paguyuban Hakka Sumsel, Pengurus Paguyuban Guang Zhao Sumsel, Pengurus Paguyuban Zhang Zhao Sumsel, Pengurus Paguyuban Teo Chew Sumsel, Koko Cici, dan KMBP.
.
Kategori :