Pada tahun 2015, beliau menulis 7 judul buku serial Eksegese Orang Jalanan Tahun Liturgi A, B, dan C.
Lalu pada tahun 2018, beliau menulis buku Vertikalitas Otak yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama
Pada tahun 2019, beliau meluncurkan buku barunya bertajuk Psikolinguistik, juga diterbikan oleh Gramedia Pustaka Utama
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, beliau menjadi pembicara di beberapa universitas di Indonesia, bahkan beberapa stasiun TV.
Di Kupang, tempat tinggalnya, beliau bekerja sebagai dosen, juga aktif menerapkan pertanian organik dengan sistem zero waste agriculture.
Opa Anton mengadakan BHS perdana di Kupang setelah mendapatkan anugerah dari Tuhan untuk mendengar racun tubuh dari orang yang bersalaman dengan beliau.
Hingga kini, pelayanan BHS yang dilakukan beliau telah diadakan di berbagai kota di seluruh penjuru Indonesia. Jakarta, Bandung, Semarang, Klaten, Makassar, Pontianak, Medan, Palembang, Denpasar, Lampung, Ruteng, Surabaya, Cirebon, hingga Pekalongan.
Mengapa Opa Anton dijuluki Opa, bahkan oleh orang yang lebih tua? Berawal dari banyaknya anak kecil yang jadi peserta BHS memanggil "Opa, Opa!", lalu diikuti oleh peserta yang lain. (sep)