BANYUASIN, KORANRADAR.ID - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) terus mendukung geliat budidaya perikanan air tawar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sungai Gerong.
Kali ini, dukungan diwujudkan melalui bantuan fasilitas bioflok untuk mendukung aktivitas budidaya perikanan pada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tunas Makmur dan Barokah di Dusun II dan III Desa Sungai Gerong.
Bantuan ini menjadi solusi bagi para pembudidaya ikan yang menghadapi tantangan siklus kemarau panjang dan minimnya fasilitas penunjang kolam atas untuk benih ikan hasil pemijahan.
Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme. Penerapan budidaya sistem bioflok ini sudah banyak diterapkan pada perikanan air tawar, karena mampu meningkatkan produktivitas hasil perikanan yang lebih tinggi.
Prinsip kerja bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen menjadi massa lumpur atau sludge.
Jawab Tantangan Budidaya Saat Kemarau
Ketua Pokdakan Tunas Makmur, Bambang, menjelaskan bahwa sebelum adanya bantuan bioflok, pembudidaya ikan mengalami kendala besar dalam proses budidaya ikan, terutama saat musim kemarau.
"Saat debit air kolam tanah menurun, kami kesulitan melanjutkan proses pembesaran ikan. Solusinya, kami harus memindahkan ikan ke kolam atas yang debit airnya lebih stabil, namun fasilitas yang memadai belum kami miliki," ungkapnya.
Dengan hadirnya fasilitas bioflok, proses budidaya ikan dapat berjalan lebih efisien. "Kolam bioflok ini tidak hanya membantu kami saat musim kemarau, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk pemijahan ikan seperti nila, lele, dan patin. Alhamdulillah, bantuan ini memberikan solusi nyata bagi kami," lanjut Bambang.
Bioflok yang diberikan terbuat dari bahan berkualitas tinggi, menggunakan terpal tahan lama dan besi dengan kadar baja terbaik. Teknologi ini memungkinkan pembudidaya untuk mempertahankan kualitas air sehingga pertumbuhan ikan tidak terganggu, bahkan saat debit air rendah.
Selain itu, limbah air bioflok juga dimanfaatkan untuk meningkatkan pH air pada kolam tanah, menjadikan ekosistem lebih mendukung bagi kehidupan ikan.
"Dengan fasilitas ini, kami merasa sangat terbantu. Kendala yang selama ini kami hadapi dalam pembesaran ikan dapat teratasi, dan hasil produksi kami menjadi lebih maksimal. Kedepan, kami berharap dapat terus meningkatkan kapasitas budidaya ikan serta menjadikan Desa Sungai Gerong sebagai kawasan perikanan yang produktif," ujar Bambang.
Area Manager Communication Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari menyampaikan apresiasi atas semangat kelompok pembudidaya ikan yang terus berinovasi dalam menghadapi tantangan.
"Kami di Kilang Pertamina Plaju percaya bahwa keberlanjutan masyarakat sekitar menjadi bagian penting dari keberhasilan perusahaan. Bantuan bioflok ini adalah salah satu wujud nyata komitmen kami dalam mendukung sektor perikanan di Desa Sungai Gerong, terutama dalam menghadapi tantangan musim kemarau. Harapan kami, fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produktivitas para pembudidaya ikan," ujar Rachmi.
Ia juga menambahkan, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk terus berinovasi dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam.