JAKARTA, KORANRADAR.ID - Sejak kalah adu penalti dari Kroasia pada babak 16 besar Piala Dunia 2022, Jepang sudah melalui 24 pertandingan dalam berbagai kompetisi, yang 19 laga di antaranya mereka menangi.Mereka hanya tiga kali kalah, masing-masing dari Kolombia dalam laga persahabatan, dan dari Irak serta Iran pada Piala Asia 2023, sepuluh bulan lalu.
Namun, selama kualifikasi Piala Dunia 2026, Jepang tak terkalahkan. Baru Australia yang menggagalkan Samurai Biru dalam meraih poin penuh.Statistik mereka sungguh mengerikan, 36 kali membobol lawan, tapi cuma sekali kebobolan ketika bek tengah Shogo Taniguchi menyarangkan bola ke gawang sendiri tatkala ditahan seri 1-1 oleh Australia di Stadion Saitama, pada 15 Oktober.
Saat itu Australia dibuat tak berkutik dengan hanya membuat satu peluang gol.Statistik Jepang dalam mendikte permainan memang nyaris sempurna. Selama babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 mereka membuat 50 peluang yang 24 di antaranya tepat sasaran, dengan penguasaan bola rata-rata 66 persen.Jika digabungkan dengan putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Samurai Biru total membuat 159 peluang yang 74 di antaranya tepat sasaran, dengan rata-rata penguasaan bola 70 persen.
Dengan statistik angker itu, Jepang adalah lawan terberat Indonesia, juga bagi tim-tim lain dalam Grup C.Dengan kemampuan pemainnya yang merata di semua lini, Jepang merupakan tim maut yang tajam kala menyerang tapi juga tangguh dalam mencegah lawan menyentuh daerah pertahanannya.Tak ada pemain lawan yang berani memaksa kiper Zion Suzuki yang berdarah Ghana-Jepang, untuk memungut bola dari gawang sendiri, kecuali akibat gol bunuh diri Taniguchi saat menjamu Australia.Sebaliknya, serangan Jepang juga tajam sekali.
Sudah 36 gol mereka ciptakan sejauh ini, yang 14 gol di antaranya tercipta pada putaran ketiga, dan dicetak oleh 10 pemain berbeda.
Modal tim Garuda adalah punya riwayat tak terkalahkan di kandang Selisih level
Melihat hal itu tugas tim Merah Putih memang berat sekali.Bukan hanya karena Indonesia berselisih 115 level dari Jepang dalam peringkat FIFA (Indonesia 130, Jepang 15), tapi juga karena Samurai Biru diisi pemain-pemain yang lebih teruji di level atas.
Itu bisa dilihat salah satunya dari nilai pasar mereka.Dalam skuad Indonesia yang bernilai pasar 31,48 juta euro hanya ada tujuh pemain yang bernilai di atas 1 juta euro.
Tapi dalam skuad Jepang yang bernilai pasar 289,33 juta euro, 10 dari 23 pemainnya bernilai di atas 10 juta dolar, termasuk Kaoru Mitoma senilai 45 juta euro dan Takumi Minamino 20 juta euro, bahkan label nilai Takefuso Kubo mencapai 50 juta euro.Nilai pasar selalu paralel dengan kualitas pemain, dan kualitas pemain bisa menyulap tim menjadi tim hebat.
Faktanya, Jepang begitu perkasa selama kualifikasi Piala Dunia 2026 karena diisi pemain-pemain berkualitas tinggi dengan harga yang tinggi pula.Ini tugas berat bagi Indonesia, apalagi Garuda tak pernah bisa mengalahkan Jepang dalam empat pertemuan terakhir, termasuk dalam Piala Asia 2023.
Sejak pertama kali bertemu pada 1 Mei 1954 dalam Asian Games tahun itu, kedua tim sudah 16 kali bertemu. Indonesia menang 5 kali, Jepang 9 kali.Terakhir kali Garuda mengalahkan Samurai Biru terjadi pada 24 Februari 1981 di Jakarta ketika menang 2-0 dalam laga persahabatan.
Tetapi ada sejarah yang sudah patut dipertahankan oleh Jay Idzes cs, yakni Garuda tak pernah bisa dikalahkan oleh Jepang ketika berlaga di kandang sendiri.Selain menang 2-0 dalam laga persahabatan di Jakarta pada Mei 1981, Garuda juga pernah menahan seri Jepang dengan 0-0 pada 1989 di Jakarta dalam pertandingan pertama kualifikasi Piala Dunia 1990, sebelum dibantai 0-5 dalam pertandingan kedua di Jepang.
Performa Garuda yang belakangan ini menanjak juga seharusnya tak membuat pasukan Hajime Moriyasu meremehkan Indonesia.
Indonesia bisa saja menjadi tim pertama yang mengalahkan Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, dan sekaligus bisa menjadi tim pertama yang menjebol gawang Jepang dari gol bukan bunuh diri.
Selain karena berbekal materi pemain yang lebih segar dan berpengalaman dalam kompetisi level atas di Eropa, Indonesia juga bisa berharap dari cara pelatih Shin Tae-yong dalam meracik skuad.Dengan pengalamannya, Shin bisa membuat Garuda setidaknya mencuri poin dari Jepang.