Bulan Suci Ramadhan dan Perintah Mengagungkan Al-Qur'an

Ustadz Zakiudin, S.Pd.I., Kepala SD IT Al Furqon Palembang.--

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Para pembaca yang budiman, tak terasa hari berganti hari, waktupun terus berlalu dan kini kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Kini ingatan kita tertuju pada peristiwa monumental: Nuzulul Qur’an, yaitu turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi penanda dimulainya wahyu kenabian dan menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Proses turun Al Qur’an dari lauhul mahfudz ke langit bumi diturunkan secara keseluruhan. Sebagaimana firman Allah SWT QS Al Baqarah ayat 185 :

Dari langit bumi ke Nabi Muhammad SAW diturunkan secara bertahap ada yang diturunkan menetapkan sebuah hukum atau untuk menjawab pertanyaan atau menjelaskan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW dalam berdakwa selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, maka dalam kaidah ilmu tafsir disebut dengan Asbabun Nuzul. Kemudian ada yang diturunkan ketika Nabi berada di Madinah dan Makkah maka digolongkan kedalam surat Makiyah dan Madaniyah. Sekarang Al Qur’an sudah ada ditengah-tengah kita dengan berbagai bentuk tanda baca dan ilmu turunannya yang dapat memberikan kepada kita petunjuk dalam memahami Al Qur’an. Sikap kita terhadap Al-Qur’an ini menjadi penting untuk direnungkan. Dalam Al-Qur’an sendiri, manusia dibagi menjadi tiga golongan terkait sikap mereka terhadap kitab suci ini:

• Golongan Zhalimun Linafsihi (orang yang lalai terhadap dirinya sendiri): Mereka adalah orang-orang yang dihadapkan kepadanya Al-Qur’an, namun lalai dan tidak mau membacanya, mempelajarinya, dan mengamalkan ajarannya. Ini merupakan kerugian besar bagi mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak.

• Golongan Al-Muqtasid (orang yang mengambil sebagian saja): Mereka membaca Al-Qur’an, namun hanya mengambil ayat-ayat yang sesuai dengan keinginannya, mengabaikan ayat-ayat perintah dan larangan yang tidak disukainya. Ini pun termasuk sikap yang tercela. Golongan ini termasuk kedalam golongan orang-orang yang munafik. Allah SWT mengancam orang-orang yang berpaling, mempermainkan hukum-hukum dan ayat Al Qur’an, kelak di yaumul qiyamah akan mendapatkan azab yang sangat pedih dan dibangkitkan dalam keadaan buta. Sebagaimana dijelaskan dalam Firman Allah SWT dalam QS Tha Ha ayat 124-125

• Golongan Sabiqun Bil Khairat (orang yang bersegera dalam kebaikan): Mereka adalah golongan terbaik. Mereka membaca Al-Qur’an dengan penuh kesadaran, mempelajarinya, dan berusaha mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi golongan ini, Allah SWT menjanjikan pahala yang besar. Setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan pahala. Bahkan, bagi yang menghafalkannya, Allah akan memberikan kemuliaan di surga, berupa mahkota untuk kedua orang tuanya dan jubah kemuliaan untuk dirinya sendiri. Marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Bacalah, pahamilah, dan amalkanlah ajarannya. Semoga dengan demikian, kita termasuk golongan yang mendapat rahmat dan kemuliaan dari Allah SWT. Akhirul kalam, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (zar)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan