Kekayaan Chairul Tanjung Bos Bank Mega Salip Dato Sri Tahir Pendiri Mayapada
Chairul Tanjung Bos Bank Mega--
JAKARTA - Kekayaan Chairul Tanjung, melalui PT Mega Corpora berhasil menyalip kekayaan keluarga Dato Sri Tahir, pemilik PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA).
Melansir dari Forbes The Real Time Billionairs List per 16 Maret 2024, dirinya berada di posisi ke-6 orang terkaya RI dengan harta US$5,4 miliar atau setara dengan Rp84,49 triliun (kurs Rp15.646).
Posisinya menyalip keluarga Dato Sri Tahir, pemilik PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) yang berada di posisi ke-7 orang terkaya RI.
Tercatat, harta kekayaannya sebesar US$5 miliar atau setara dengan Rp78,23 triliun.
Sementara itu, Hartono bersaudara pemilik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih terus unggul dan masuk dalam daftar lima besar orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono masing-masing sebesar US$26,5 miliar atau Rp414,63 triliun dan US$25,5 miliar atau Rp398,99 triliun.
Adapun, Chairul Tanjung menjadi konglomerat yang menguasai bank terbanyak. Perinciannya, tiga bank berstatus anak usaha yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Mega Syariah, serta PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
Tak hanya itu, Chairul Tanjung melalui Mega Corpora juga terpantau menggenggam kepemilikan saham di beberapa bank daerah, seperti di Bank Sulteng yang memiliki 24,9% saham dan menggenggam sebanyak 24,82% di Bank Sulutgo.
BACA JUGA:Mau Tau Lima Orang Terkaya di Indonesia? Ternyata Haji Isam Tidak Termasuk. Berikut Daftarnya
Berdasarkan laporan keuangan, rata-rata bank besutan konglomerat terkaya ke-6 di Tanah Air versi Forbes ini mencatatkan peningkatan dari sisi rasio profitabilitasnya yang beragam.
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Mega misalnya berada di level 17,62%, susut 553 basis poin (bps) dari 23,15% pada 2022.
BACA JUGA:Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot yang kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Nasib sama juga terjadi pada kedua bank daerahnya, di mana Bank Sulteng mencatatkan ROE 19,9%, susut 27 bps dari sebelumnya 20,17% dan Bank Sulutgo dengan capaian ROE 15,07% dari sebelumnya 16,5%.
Selanjutnya Bank Mega Syariah mencatatkan penyusutan ROE ke level 10,47% pada kuartal III/2023, dari sebelumnya 13,44% pada kuartal III/2022.
Menariknya, apabila ROE MEGA hingga Mega Syariah harus terkoreksi, justru hanya si anak bungsu, Allo Bank yang mencatatkan rasio imbal balik ekuitas yang membaik.