Ridwan Saiman, Pengacara Jadi Politisi, Ilmu Politik Turun dari Ayah Serta Modal Nyaleg Rp 24,5 Juta

ridwan saiman, pengacara top Sumsel --

PALEMBANG, KORAN RADAR. ID  - Ridwan Saiman, SH MH dulunya merupakan Pengacara muda di Sumsel  dan kini menjadi anggota DPRD Palembang. Lantas apa yang membuatnya terjun kedua politik. Berikut penuturan  pria yang dikenal ramah dan deket semua kalangan ini. 

Dibincangi kemarin Ridwan  mengatakan,  dirinya menjadi pengacara karena arahan ayahnya yang dulunya merupakan  pengacara LBH di Kota Palembang.  "Sejak SMP saya sering melihat ayah memberikan pelayanan hukum kepada pencari keadilan sehingga jiwa untuk membela pencari keadilan muncul dengan sendirinya sejak kecil,"kata Ridwan membuka pembicaraan. 

Menurut Ridwan, ayahnya juga telah sejak kecil mengarahkannya untuk menjadi  pengacara dimana saat tamat SMP dan masuk SMA dirinya diarahkan masuk jurusan  sosial atau IPS kalau itu. "Ini kalau mau kuliah nanti searah jika ingin mengambil kuliah di fakultas Hukum, "kata pria  yang merupakan putra H. Saiman, SH (alm) dari Muara Batun dan Dra. Hj. Nyayu Sundari, wong Palembang aslinya

Saat tamat SMA,sambung Ridwan,  dirinya langsung melanjutkan kuliah di fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Palembang.  '"Waktu kuliah saya ambil sore karena paginya saya kerja di kantor pengacara bapak. Jadi secara tak langsung walau masih kuliah tapi sudah paham betul mengenai dunia pengacara, "ujarnya.

Menurut Ridwan, di tahun 1999 dirinya tamat kuliah  dan pada tahun 2.000 ikut tes profesi pengacara dan lulus. "Sejak saat itu saya mulai aktif memberikan pelayanan hukum  kepada pencari keadilan, "katanya. 

BACA JUGA:Ridwan Saiman: Pembangunan Harus Berimbang agar tidak Menimbulkan Banjir

Mengapa sekarang  terjun dunia politik? Menurut Ridwan, ilmu politik turun dari ayahnya juga karena pada tahun 1992 hingga 1997 merupakan anggota DPRD Sumsel dari partai Parta Persatuan Pembangunan (PPP).

"Waktu  ayah saya sebagai angggota dewan saya kerap membuat laporan aktivitasnya di Dewan seperti pandangan umum fraksi dan lain lian,"ujarnya.

Menurut Ridwan, dirinya mulai aktif ke politik sekaligus hijrah ke syariat Islam sejak tahun 1994 dimana aktif sebagai aktivis musholla.  "Waktu itu, saya  di gembleng oleh ustad Tol at  yang juga kader PKS, dalam bimbingan tersebut saya diajarkan kalau kehidupan hakiki itu ber takwa Allah SWT dan berbakti kepada orang tua, "ucapnya.

Kemudian tahun 2004 bertemu dengan Ustad Yuswar Hidayatulah  ketua DPW PKS dan diminta menjadi tim advokasi di PKS. “Pertama kali saya menangani advokasi partai  PKS, ketika salah satu kader PKS di Lahat digugat partai lain. Kita   advokasi dan berakhir dengan damai.  Setelah itu, jika ada  kader yang butuh bantuan hukum kita selalu siap,”ujarnya

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Fatoni Silaturahmi Perayaan Natal ke Uskup Agung Palembang

Lalu pada tahun 2005 diminta Ustad Yuswar menjadi Kabid Polhukam PKS.  " Disini tugas saya selain sebagai tim advokasi juga diminta melihat dan menilai kinerja anggota dewan dari PKS se Sumsel, "terangnya.

Ridwan juga menceritakan,  mengapa dirinya terjun ke dunia politik karena di Indonesia jika ingin melihat demokrasi seutuhnya harus terjun ke panggung politik.”Ini yang membuat saya mulai menggeluti dunia politik,”terangnya.

Faktor lain yang membuat dirinya terjun ke panggung politik, karena  politik juga bagian kecil dari dakwah. “ Iya, bagaimana kita mengajarkan kebaikan karena Allah SWT. Sebagai contoh sebagai anggota dewan, tentu  bagaimana pikiran pikiran dan ide ide kita sampaikan ke pemerintah untuk membuat anggaran untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat,"jelasnya.

Tag
Share