Kisah Inspiratif Ekik Salim, bos PT Muara Dua, Pernah Jualan Besi Bekas di Pasar Cinde Sebelum Sukses
H Ekik Salim Owner PT Muara Dua --
PALEMBANG, KORAN RADAR. ID - Bermodal kerja keras, tekun, jujur, dan berani mencoba hal baru sering menjadi dasar orang sukses.
Terbukti, berawal dari usaha jual besi-besi bekas, mendorong H Ekik Salim menjadi distributor baja terbesar di Sumatera Selatan dengan nama perusahaan PT Muara Dua Palembang. H Ekik Salim, kelahiran Muara Dua OKU Selatan merupakan delapan bersaudara dari (Alm) Salim Oesin dan Holijah. Almarhum Salim Oesin adalah pedagang kopi ke beberapa daerah yang ada di Sumsel termasuk Palembamg.
Dengan darah bisnis yang mengalir dari sang ayah, setamat SMA Ekik yang sudah tinggal di Palembang sejak SD mencoba untuk berwirausaha kecil-kecilan dengan membuka toko besi bekas di kawasan Pasar Cinde.
BACA JUGA:Ketua PSMTI Palembang, Surya Tham: Jabatan Merupakan Amanah
"Waktu itu modal saya pas-pasan, bantuan dari orang tua,” ujarnya mengingat-ingat saat ia memulai usaha. Menurut Ekik, dirinya membuka usaha besi bekas tersebut selain untuk belajar berwirausaha juga untuk membantu orang tua dalam membiayai hidup karena saat itu harga kopi tidak stabil sehingga pendapatan orang tua tidak menentu. Sedangkan ia ingin melanjutkan kuliah.“Jadi, pagi saya berjualan, sorenya kuliah,” katanya.
Ekik juga menceritakan alasan dirinya memilih menjual besi bekas tidak lain karena waktu itu penjual besi bekas di Pasar Cinde masih sedikit sedangkan konsumen cukup banyak. “Jadi cukup menjanjikan,” aku Ekik yang juga merupakan Ketua Yayasan Masjid Cheng Ho Palembang ini.
Saat pertama kali membuka toko, Ekik menyambung, hanya melayani kebutuhan orang-orang yang ingin mencari bahan besi bekas dalam membangun rumah mereka.“Ternyata pilihan saya itu tidak salah, begitu jualan antusias warga cukup besar,” terang pria ramah dan memiliki jiwa sosial yang tinggi ini.
BACA JUGA:Bankers Of The Year, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin
Menurut Ekik, selama berjualan uang yang hasil sebagian ditabung sebagian lagi tambahkan untuk modal usaha dan biaya hidup. Setelah menjalani bisnis selama empat tahun di Pasar Cinde, pada tahun 1989 dengan uang tabungan Ekik membeli tanah seluas 6.000 meter di kawasan Kolonel H Barlian (kini jadi kantor pusat PT Muara Dua), untuk jadi tempat usaha yang baru, karena toko di Cinde terlalu sempit.“Di tempat ini baru ini Toko Muara Dua berkembang menjadi CV Muara Dua,” ungkapnya
BACA JUGA:Hidup Sehat Ala Opa Anton Porat
Pada tahun 1995, sambung Ekik, dunia industri yang membutuhkan baja dan besi di tanah air termasuk Sumsel dan Palembang berkembang pesat. “Selain itu, produksi besi dan baja dalam negeri masih kurang sehingga kekurangan stok tersebut harus dipenuhi melalui impor dari negara lain. Ini merupakan peluang pasar untuk memasarkan besi dan baja,” jelas dia.
Lalu Ekky pun mulai memasarkan baja ke berbagai daerah yang ada di Palembang, kemudian berkembang ke wilayah Sumsel Seiring dengan perkembangan usaha dan banyaknya pesanan, CV Muara Dua berkembang menjadi PT Muara Dua.Tidak hanya itu PT Muara Dua pun pun dipercaya oleh produsen besi dan baja terbaik di tanah air yaitu Krakatau Steel untuk menjadi distributor produk-produk baja dan besinya.
BACA JUGA:Didukung Orang Tua, Bikin Pede Fae Bernice Robin Ikuti Ajang Grand Final Putri Anak Indonesia 2023
Dengan kepercayaan ini PT Muara Dua melebarkan sayap tidak hanya menjadi distributor di Sumsel tapi memasok besi dan baja hampir ke seluruh pulau Sumatera, sebagian pulau Jawa, Kota Makasar, dan beberapa kota besar lainnya yang ada di Indonesia.